Eloknya Pantai Selok
Selok adalah salah satu pantai yang termasuk
deretan garis pantai selatan. Berletak di Desa Adipala Kab. Cilacap, Selok
menawarkan view yang cukup menawan. Saya memulai perjalanan dari Purwokerto
dengan sepeda motor, bersama tiga orang teman. Kurang lebih dua jam perjalanan
via Kebasen, kami sudah memasuki kawasan wisata Pantai Selok. Agak sulit
dijamah memang, mengingat tanda penunjuk arah yang terbatas. Kami memasuki
sebuah gang yang cukup besar, disambut sebuah gapura yang menunjukkan sebuah
makam yang biasa disebut panembahan. Sepanjang jalan kami bisa melihat
sekeliling adalah perbukitan. Ya, perbukitan Srandil, tempat dimana terdapat
banyak panembahan yang konon biasa dikunjungi oleh mantan presiden Soeharto.
Tak lama, aroma angin pantai pun mulai berhembus
ke arah kami. Ada beberapa pohon cemara ditepi jalan menuju ke tempat parkir
pantai. Setibanya ditempat parkir, kami memilih untuk berjalan menuju sebuah
warung ditepi goa. Selok, selain terkenal dengan pantainya, pegunungan
Srandilnya, juga terkenal dengan goanya. Jika ditelusuri, ada seribu goa lebih
kurang yang terdapat di pantai Selok tersebut, kata si penjaga warung. Namun,
yang dapat kami lihat hanya beberapa.
Dibelakang warung dapat kami lihat sebuah tebing batu yang cukup tinggi. Menjelang sore, tebing tersebut biasa digunakan untuk latihan panjat tebing oleh kelompok pecinta alam setempat. Terkadang, tak jarang pula mereka "ngecamp" di sekitar pantai.
Pantai Selok memang tak seperti pantai-pantai lain yang segaris dengannya. Air lautnya tidak jernih memang, namun mengalunkan ombak yang cukup kuat. Pengunjung tidak diperbolehkan mandi atau berenang di laut.
Namun,yang membuat kami cukup kecewa sekaligus miris, banyaknya sampah-sampah yang terdapat di tepian pantai. Entah itu sampah plastik, kayu, daun, atau material-material laut lainnya. Belum lagi, adanya penambangan pasir disekitar pantai, membuat banyak lubang ditepi pantai, serta gundukan-gundukan pasir yang cukup mengganggu pemandangan.
Tidak banyak wisatawan yang datang pada saat itu. Tapi itu tidak meruntuhkan kekaguman kami terhadap keindahan ciptaanNya. Pemandangan yang luas, bukit hijau, tebing yang tinggi, angin laut yang lembut, membuat kami cukup lama berada disana.